Salah satu potensi besar untuk meningkatkan efisiensi CO2 adalah pada bangunan yang kita miliki. Di Uni Eropa, miliaran euro telah terbuang percuma setiap tahunnya akibat insulasi yang tidak memadai pada bangunan. Hal itu terjadi karena banyak bangunan di negara maju dibangun sebelum krisis energi atau dalam ekonomi transisi, sebelum muncul kesadaran akan tingginya harga yang dikeluarkan untuk energi dunia.
Bahkan, di negara-negara dengan tradisi panjang perbaikan energi seperti Denmark, lebih dari separuh bangunan yang diaudit masih memiliki potensi untuk langkah-langkah efisiensi energi. Oleh karena itu diperlukan langkah sedini mungkin untuk meningkatkan efisiensi bangunan yang kita miliki sehingga akan mengurangi biaya energi yang sekaligus berperan mengurangi polusi CO2.
Menurut Phillip Sellwood, CEO of the Energy Savings Trust, UK, cara yang paling efektif untuk mengurangi emisi CO2 dan mengurangi tagihan energi adalah dengan insulasi bangunan, suatu langkah menambahkan material ramah lingkungan ke bangunan untuk meningkatkan efisiensi energi dan kenyamanan. “Jadi, yang harus dilakukan adalah insulasi loteng, insulasi rongga dinding, dan juga jendela Anda yang akan menghemat sekitar 300 euro per tahun, disamping juga menjadi penyumbang terbesar untuk mengurangi emisi CO2,” ujar Phillip Seawood.
Waktu terbaik untuk mengefektifkan biaya energi adalah ketika bangunan sedang mengalami modernisasi. Ketika para profesional bangunan sudah terlibat, sangat ekonomis untuk menambah insulasi ekstra, atau jendela dengan sirkulasi udara yang lebih baik. Memodernkan dengan standar energi yang sangat rendah saat ini menjadi sebuah keharusan. Jika kesempatan itu terlewatkan, mungkin penghematan baru akan terjadi 30 tahun lagi saat renovasi utama berikutnya terjadi.
Di negara-negara Uni Eropa, menjadi suatu kewajiban untuk merenovasi sebuah bangunan besar agar memiliki standar energi yang rendah. Tidak melakukannya untuk semua bangunan berarti membuang biaya energi hingga 270 miliar euro yang terbuang ditambah 460 juta ton emisi CO2 setiap tahunnya.
Oleh karena itu, Komisi Uni Eropa mempersiapkan diri untuk meningkatkan pengawasan terhadap efisiensi energi pada bangunan dengan mewajibkan negara-negara anggota untuk membuat rencana bagaimana mereka akan mencapai modernisasi bangunan dengan tingkat energi yang rendah.
Apabila hal tersebut terlaksana, maka pengurangan energi primer hingga 80% dapat direalisasikan. Ini dimungkinkan melalui upgrade bangunan menjadi ramah lingkungan. Dengan investasi tambahan ini tidak hanya akan meningkatkan harga properti menjadi lebih tinggi, namun juga berarti bahwa akan ada penghematan energi yang diperkirakan mencapai lebih dari 12.000 euro dalam waktu 30 tahun ke depan.
Bahkan, di negara-negara dengan tradisi panjang perbaikan energi seperti Denmark, lebih dari separuh bangunan yang diaudit masih memiliki potensi untuk langkah-langkah efisiensi energi. Oleh karena itu diperlukan langkah sedini mungkin untuk meningkatkan efisiensi bangunan yang kita miliki sehingga akan mengurangi biaya energi yang sekaligus berperan mengurangi polusi CO2.
Menurut Phillip Sellwood, CEO of the Energy Savings Trust, UK, cara yang paling efektif untuk mengurangi emisi CO2 dan mengurangi tagihan energi adalah dengan insulasi bangunan, suatu langkah menambahkan material ramah lingkungan ke bangunan untuk meningkatkan efisiensi energi dan kenyamanan. “Jadi, yang harus dilakukan adalah insulasi loteng, insulasi rongga dinding, dan juga jendela Anda yang akan menghemat sekitar 300 euro per tahun, disamping juga menjadi penyumbang terbesar untuk mengurangi emisi CO2,” ujar Phillip Seawood.
Waktu terbaik untuk mengefektifkan biaya energi adalah ketika bangunan sedang mengalami modernisasi. Ketika para profesional bangunan sudah terlibat, sangat ekonomis untuk menambah insulasi ekstra, atau jendela dengan sirkulasi udara yang lebih baik. Memodernkan dengan standar energi yang sangat rendah saat ini menjadi sebuah keharusan. Jika kesempatan itu terlewatkan, mungkin penghematan baru akan terjadi 30 tahun lagi saat renovasi utama berikutnya terjadi.
Di negara-negara Uni Eropa, menjadi suatu kewajiban untuk merenovasi sebuah bangunan besar agar memiliki standar energi yang rendah. Tidak melakukannya untuk semua bangunan berarti membuang biaya energi hingga 270 miliar euro yang terbuang ditambah 460 juta ton emisi CO2 setiap tahunnya.
Oleh karena itu, Komisi Uni Eropa mempersiapkan diri untuk meningkatkan pengawasan terhadap efisiensi energi pada bangunan dengan mewajibkan negara-negara anggota untuk membuat rencana bagaimana mereka akan mencapai modernisasi bangunan dengan tingkat energi yang rendah.
Apabila hal tersebut terlaksana, maka pengurangan energi primer hingga 80% dapat direalisasikan. Ini dimungkinkan melalui upgrade bangunan menjadi ramah lingkungan. Dengan investasi tambahan ini tidak hanya akan meningkatkan harga properti menjadi lebih tinggi, namun juga berarti bahwa akan ada penghematan energi yang diperkirakan mencapai lebih dari 12.000 euro dalam waktu 30 tahun ke depan.
Sumber : segala sumber
0 komentar:
Posting Komentar