Mechanical - Electrical Engineering

Hosting Unlimited Indonesia

Selasa, 08 Oktober 2013

Dosis Tinggi Resiko Tinggi



Jika seseorang, setelah menerima radiasi dengan dosis sedang-sedang saja, mengalami tanda-tanda penyakit, ini bukan disebabkan oleh radiasi tapi oleh rasa takut terhadap radiasi!! 

Sebelum kita membahasnya, mari meluruskan dua hal dasar :
Dampak biologis karena dosis radiasi tinggi sudah sangat diketahui: Dosis radiasi sangat tinggi, sebesar 100.000 mSv, akan membunuh seketika. Dosis sebesar 10.000 mSv kemungkinan juga akan membunuh tetapi setelah beberapa hari atau minggu. Dosis radiasi sekitar 1000 mSv mungkin akan menyebabkan gejala-gejala sementara, tetapi tidak ada risiko langsung terhadap kesehatan.
 
Dampak biologis karena dosis radiai rendah tidak begitu diketahui : Dampak biologis karena dosis rendah hampir tidak ada, bahkan penelitian yang mendalampun tidak dapat menungkapkannya. Oleh karena itu, kita harus menggunakan model-model teroritis untuk menilai pengaruh-pengaruh yang merusak tersebut. Dan ada banyak model risiko.

Kemungkinan seseorang terkena radiasi yang dapat mematikan seketika adalah sangat kecil. Tidak ada contoh demikian dalam sejarah dunia. Pada 6 Agustus 1945, sebagian populasi dari kota Hiroshima di Jepang menerima dosis radiasi yang sangat besar. Hari itulah untuk pertama kalinya dijatuhkan bom atom yang selama ini belum pernah digunakan. Tiga hari kemudian, banyak orang Nagasaki menghadapi nasib yang sama. Sejak itu, bom-bom atom tidak pernah digunakan lagi dalam perang.

Sewaktu berusaha memadamkan api grafit pada reaktor nuklir di Chernobyl, 31 orang pria terkena paparan dosis melebihi 4000 mSv, yang mengakibatkan kematian mereka. Dosis terbesar adalah antara 12.000 dan 16.000 mSv. Ini adalah satu-satunya kecelakaan pada pembangkit tenaga nuklir yang menagkibatkan manusia meninggal karena radiasi. Masih ada beberapa kecelakaan karena radiasi di fasilitas lainnya, yang menyebabkan orang-orang telah terkena dosis radiasi yang mematikan.

Jika dosis seketika 3000 sampai 4000 mSv, kemungkinan untuk bertahan hidup adalah sekitar 50%. perawatan intensif dapat meningkatkan kemungkinan untuk pulih . Dosis yang tinggi dapat merusak usus dan kemungkinan merusak tulang sumsum. Usus yang luka sulit untuk mencerna makanan dan menyebabkan muntah-muntah dan diare. Kerusakan tulang sumsum melemahkan produksi sel darah merah.

Dosis akut lebih rendah dari yang disebutkan di atas, katakanlah 2000 mSv atau lebih sedikit, jarang sekali menyebabkan bahaya lansung bagi kehidupan seseorang. Gejala sementara atau penyakit radiasi dapat terjadi . Gejala paling ringan dari sakit karena radiasi memiliki kesamaan dengan perasaan sakit pada waktu bangun pagi setelah minum minuman keras terlalu banyak, rasa letih, muntah-muntah dan kurang nafsu makan akan berlangsung selama beberapa hari, mungkin beberapa minggu. Pada kasus yang berat korban juga akan kehilangan rambut. Akan tetapi, mereka akan benar-benar dapat pulih kembali dan rasa mual tidak akan meninggalkan cedera yang permanen.

Dosis di bawah ini seribu mSv tidak menimbulkan tanda-tanda sakit yang jelas. Seseorang yang terkena dosis radiasi tidak akan merasakan pengaruhnya. Namun, kelebihan dosis dapat dideteksi dengan analisis darah yang dilakukan berulang kali. Keadaan darah dapat berubah untuk sementara, terutama jumlah leukosit (sel darah putih) dapat menurun untuk sementara. Keadaan darah akan kembali normal dalam 2 minggu. Untuk dosis kurang dari 100 mSv, biasanya tidak ada analisis darah yang dapat mendeteksi tanda-tandanya.

Jika dosis yang membahayakan jiwa digambarkan sebagai tingginya menara Eifel, batas dosis untuk pekerja radiasi sama dengan tingginya orang dan batas dosis untuk masyarakat sama dengan tingginya batu bata 

Dosis seketika paling tinggi yang diizinkan bagi para pekerja yang terkena radiasi dalam pekerjaannya (batas dosis tahunan) adalah 50 mSv, dan rata-rata pertahun tidak boleh melebihi 20 mSv. Jadi jelas bahwa pengaruh langsung terhadap kesehatan atau tanda-tanda nyata dari sakit akibat radiasi tidak dapat dideteksi selama batas dosis tidak dilewati.

Jika dosis radiasi yang mematikan dapat disamakan dengan tinggi bangunan menjulang seperti Menara Eifel, maka batas dosis bagi para pekerja yang terkena radiasi dalm pekerjaannya adalah sebesar manusia dan batas dosis bagi masyarakat umum adalah setebal batu-bata.

Oleh karena itu kita betul-betul yakin bahwa pancaran radiasi akibat musibah reaktor pada pembangkit tenag nuklir di Harrisburg pada 1979 atau debu radioaktif di negara-negara lain akibat musibah Chernobyl tidak menyebabkan tanda-tanda sakit sama sekali. Dalam kedua peristiwa ini tidak ada masyarakat umum menerima dosis melebihi 0,1 mSv. Namun, banyak orang mengatakan bahwa akibat radiasi, mereka menderita penyakit kulit atau pusing-pusing kepala, mual atau sakit perut.

Jika benar mereka mengalami gejala-gejala tersebut, hubungan antara gejala dan radiasi hanyalah bersifat psikologis. Rasa takut, prihatin, kurang pengetahuan, dan gelisah dapat menyebabkan kegelisahan, kurang tidur, sakit kepala, dan sakit perut. Mereka yang memperoleh cukup informasi dan mengerti tidak mengalami gejala-gejala tersebut.

Jika seseorang setelah terkena radiasi yang sedang-sedang, mengalami tanda-tanda penyakit, ini bukan disebabkan oleh radiasi tapi oleh rasa takut terhadap radiasi
Kita telah membahas dampak seketika akibat dari radiasi dosis tinggi. Ada nilai ambang yang berkaitan dengan dosis tinggi tersebut. Jika dosis tetap berada di bawah nilai ambang, tidak terjadi apa-apa. Namun jika dosis cukup tinggi, semua orang yang terkena radiasi akan mengalami gejala-gejal dan reaksi yang sama. Sebaliknya dengan dampak tertunda. Yang dimaksud dengan dampak tertunda adalah kanker, yang berkembang bertahun-tahun atau puluhan tahun setelah terkena radiasi, atau mungkin karena dampak turun-temurun. Risiko dampak tertunda dari dosis radiasi yang diizinkan, atau bahkan dari dosis yang sedikit melewati batas, adalah sangat kecil sehingga berdasarkan observasi tidak dapat ditetapkan.

Kanker adalah salah satu sebab kematian yang paling umum dalam dunia industri. Di negara-negara industri standar hidup umumnya tinggi, pelayanan sosial baik dan ilmu kedokteran sudah maju. Maka, sebab kematian dapat diobati, lebih sering muncul sebagai penyebab kematian.

Di negara berkembang banyak orang meninggal karena kelaparan dan infeksi, epidemi atau gigitan ular, kanker adalah penyakit yang jarang terjadi, padahal di negara-negara industri kira-kita 20% sampai 25% dari populasinya meninggal karena kanker. Dengan kata lain, risiko kematian karena kanker adalah 0,20 sampai 0,25. Risiko kanker yang secara teoritis dikaitkan dengan kecilnya dosis radiasi adalah sangat kecil sehingga tidak mungkin untuk mendeteksinya dalam statistik kanker. Sebaliknya, mungkin pula bahwa beberapa kasus kanker diakibatkan oleh radiasi latar belakang.

Sebagai contoh : ada 80.000 kasus penyakit kanker ditemukan disuatu negara. Tentu saja, angka ini tidak persis sama dari tahun ke tahun, tetapi diharapkan secara statistik bervariasi walaupun tidak ada perubahan yang nyata pada risiko penyakit kanker. Jika jumlah kasus baru selama 3 tahun berturut-turut, misalnya adalah 80.132, 80.254 dan 80.305, bagaimana kita seharusnya menafsirkan situasi ini?apakah angka-angka tersebut suatu buku dari kecenderungan yang semakin meningkat, atau bukti dari diagnosa yang sudah lebih maju atu tidak membuktikan apapun?

Angka-angka itu tidak membuktikan apa-apa. Menurut matematika statistik, variasi tahunan, 2 dari 3 kasus, akan turun dalam batas simpangan baku dansatu dari 3 kasus berada diluar batas-batas tersebut. Jika rata-ratanya 80.000, simpangan baku adalah 283. jadi, ragam dalam 2 dari 3 kasus adalah antara 79.717 dan 80.283. inilah contoh kasus, sehingga kita tidak dapat menyimpulkan dari serangkain angka-angka tersebut bahwa ada kecenderungan yang meningkat. Sangat mungkin bahwa jumlah kasus menjadi 80.063 setahun kemudian dan 79.892 pada tahun berikutnya. Angka-angka ini juga tidak menunjukkan kecenderungan yang menurun. Angka-angka ini sama sekali tidak menunjukkan bahwa rata-rata simpangan akan bergeser dari sekitar 80.000.

Contoh sebaliknya, misalnya kita asumsikan bahwa risiko kanker sebenarnya meningkat sedikit, sehingga rata-rata deviasi berubah dari 80.000 menjadi 80.050 per tahun. Perubahan aktual yang sedikit kecil tidak dapat dibedakan dari variasi-variasi alami.

Karena adanya ragam tahunan yang alami, maka tidak mungkin membuktikan atau membantah adanya suatu perubahan kecil pada risiko kanker, baik yang nyata apalagi hanya asumsi

Beberapa penelitian mendalam mengenai kematian telah dilakukan diseluruh dunia, dan selama itu para peneliti telah memeriksa sebab-sebab kematian orang-orang yang terkena radiasi dalam pekerjaanya, juga memeriksa rekaman data paparan radiasi yang mencakup seluruh hidup orang-orang tersebut. Penelitian ini mencoba untuk menentukan kaitan antara berbagai sebab kematian dengan dosis radiasi, tetapi tidak ditemukan satupun kaitannya. Sebab kematian dari orang-orang yang tidak terkena radiasi juga telah ditelitida dibandingkan dengan statistik dari para pekerja yang dalam pekerjaanya terkena radiasi. Semuanya tidak berhasil !

Karena tidak ada peningkatan risiko yang teramati, walaupun secara teoritis risiko ini ada, sudah menjadi kebiasaan untuk menggunakan apa yang disebut model risiko dalam kalkulasi keselamatan. Kita akan membahasnya dalam bab berikutnya.

Sebelum kita mengakhiri bab ini, harus dijelaskan bahwa apa yang kita pelajari mengenai kanker berlaku untuk semua dampak lambat. Ini juga berlaku bagi dampak keturunan. Dalam teori, kita dapat mengasumsikan bahwa radiasi dapat menyebabkan ionisasi dalam molekul-molekul yang menagndung kode genetik sel-sel pertumbuhan. Ini dapat menyebabkan semacam perubahan pada generasi berikutnya. Tetapi tidak ada bukti yang ditemukan pada manusia.

Banyak orang menganggap sudah terbukti bahwa pengaruh turunan termasuk cacat tubuh umum terjadi pada keturunan dari orang-orang yang terkena radiasi di Hiroshima dan Nagasaki. Ini adalah mitos. Benar-benar suatu kesalahpahaman. Sampai hari ini, orang-orang dewasa yang pernah terkena radiasi dosis tinggi ketika terjadi pemboman telah mempunyai 80.000 anak. Mereka sudah tentu menjadi obyek yang sangat menarik bagi para ilmuwan di seluruh dunia. Namun, para peneliti belum dapat mendeteksi meningkatnya kerusakan keturunan sehingga mereka dapat menetapkan suatu faktor risiko yang spesifik.

Jika dosis radiasi yang kecil tidak mempunyai pengaruh merusak yang dapat dirasakan dengan jelas, faktor resiko apa yang kita bicarakan? Faktor-faktor resiko untuk dosis kecil dihitung dengan menggunakan model matematika khusus untuk dampak dosis tinggi. Kedengarannya sulit!!!


Sumber : Badan Tenaga Nuklir Nasional

0 komentar:

Posting Komentar