PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) melakukan groundbreaking pembangunan proyek compressed natural gas Muara Tawar (CNG) di Bekasi. Acara tersebut di hadiri oleh Direktur Pengadaan Strategis PLN Bagito Riawan bersama Direktur Utama PT Pembangkitan Jawa Bali (PT PJB) Susanto Purnomo.
Seperti yang dikutip dari situs remi PLN, dengan memanfaatkan teknologi gas alam terkompresi (CNG), PLN mampu menekan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) hingga 203 ribu kiloliter atau setara penghematan Rp1,786 triliun per tahun.
Nantinya, CNG Muara Tawar akan beroperasi pada Desember 2013. Untuk pengerjaannya, CNG ini akan dilakukan oleh konsorsium PT Pembangunan Perumahan (PP)-odira-Adcomp, akan digunakan pada saat beban puncak selama 9 jam untuk kapasitas 400 MW.
Storage CNG UP Muara Tawar akan menjadi 72 MMSCF. Selain membangun di Muara Tawar, PT PJB pun membangun CNG ditempat lain yaitu, Gresik.
Penyimpanan CNG UP Muara Tawar akan memanfaatkan gas PGN menggunakan pipa SSWJ II (South Sumatera West Java II) dan Pertamina EP yang tidak terserap saat pembangkit beroperasi di luar beban puncak.
Sedangkan untuk total pasokan dari PGN dan Pertamina EP rata-rata sebesar 180 BBUTD. Pada saat beban puncak, cadangan gas yang tersimpan akan dipakai untuk menggantikan penggunaan BBM.
Seperti yang dikutip dari situs remi PLN, dengan memanfaatkan teknologi gas alam terkompresi (CNG), PLN mampu menekan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) hingga 203 ribu kiloliter atau setara penghematan Rp1,786 triliun per tahun.
Nantinya, CNG Muara Tawar akan beroperasi pada Desember 2013. Untuk pengerjaannya, CNG ini akan dilakukan oleh konsorsium PT Pembangunan Perumahan (PP)-odira-Adcomp, akan digunakan pada saat beban puncak selama 9 jam untuk kapasitas 400 MW.
Storage CNG UP Muara Tawar akan menjadi 72 MMSCF. Selain membangun di Muara Tawar, PT PJB pun membangun CNG ditempat lain yaitu, Gresik.
Penyimpanan CNG UP Muara Tawar akan memanfaatkan gas PGN menggunakan pipa SSWJ II (South Sumatera West Java II) dan Pertamina EP yang tidak terserap saat pembangkit beroperasi di luar beban puncak.
Sedangkan untuk total pasokan dari PGN dan Pertamina EP rata-rata sebesar 180 BBUTD. Pada saat beban puncak, cadangan gas yang tersimpan akan dipakai untuk menggantikan penggunaan BBM.
Sumber : Energy Today
0 komentar:
Posting Komentar