Sistem hybrid adalah sistem pembangkit listrik yang terdiri dari dua atau lebih sistem pembangkit dengan sumber energi yang berbeda. Misalnya listrik tenaga surya (Photovoltage/PV) dipadu dengan Genset, maka disebut PV-Genset. Sistem hybrid yang ada di Indonesia adalah jenis Hybrid PV-Genset, Hybrid PV-Microhydro, Hybrid PV-Bayu (angin), dan Hybrid PV-Bayu-Genset.
Dilihat dari cara pendistribusian listriknya, sistem hybrid adalah sistem centralized, yakni pembangkit berada disuatu lokasi, dan listrik yang dihasilkan didistribusikan melalui jaringan distribusi ke rumah-rumah konsumen. Istilah hybrid sering juga digunakan untuk sistem Grid Connected PV (yakni menggabungkan/"mencantolkan" Pembangkit Listrik Tenaga Surya ke jaringan PLN). Sistem hybrid yang penempatan PLTS nya diselaraskan dengan arsitektur bangunan (tidak sekedar ditempelkan) disebut BIPV (Building Integration PV). Sistem seperti ini belum pernah ada di Indonesia. Kapasitas Sistem Hybrid itu sendiri pada umumnya adalah 20kW, 40kW, 60kW, 80kW, 100kW.
Sistem paling besar yang pernah diterapkan di dunia adalah 10MW.
Sistem hybrid PLTS tidak hanya diterapkan di listrik pedesaan tetapi juga banyak diterapkan di perkotaan. Sistem pv grid connected yang biasa dipasang dapat dilihat di atap gedung LPE-ESDM Kuningan jakarta, atap Gedung ESDM Jl Thamrin dan di P Nusa Penida-Bali.
Sistem hybrid pada dasarnya adalah customized system. Sistem dirancang dengan memperhatikan kebutuhan spesifik dan target yang ingin dicapai, oleh karenanya komposisi kontribusi masing-masing pembangkit dapat diatur agar target dapat dicapai dengan baik. Sistem Hybrid PV-Genset untuk listrik pedesaan di isolated grid misalnya, umumnya dirancang 20-30% PLTS dan 70-80% genset, rancangan ini didasarkan pada load profile listrik pedesaan dimana umumnya "base load" berkisar antara 20-30% dari "peak load".
Dengan menggunakan teknologi moduler, sistem hybrid dapat dibangun dengan prinsip rumah tumbuh, misalnya jika diinginkan sistem hybrid 100kW tetapi kesiapan investasi hanya cukup untuk 20kW dahulu, maka dapat dibangun sistem yang 20kW dulu kemudian sisanya dibangun menyusul, sistem yang sudah dipasang terdahulu tidak akan dibuang.
Alasan teknis dimanfaatkannya Sistem Hybrid
Saling melengkapi keunggulan dan kelemahan masing-masing pembangkit : Misalnya untuk Hybrid PV-Mikrohydro, pada musim penghujan air banyak tetapi matahari relatif sedikit, dan sebaliknya jika musim kemarau.
Mengoptimalkan kemampuan sistem pembangkit : pada Hybrid PV-Genset, genset untuk memenuhi kebutuhan pada saat "peak load", sedangkan pada saat "base load" genset dimatikan dan PLTS mencatu listrik ke jaringan, dengan demikian masing-masing pembangkit dapat beroperasi pada kapasitas optimalnya.
Mengoptimalkan kemampuan sistem pembangkit : pada Hybrid PV-Genset, genset untuk memenuhi kebutuhan pada saat "peak load", sedangkan pada saat "base load" genset dimatikan dan PLTS mencatu listrik ke jaringan, dengan demikian masing-masing pembangkit dapat beroperasi pada kapasitas optimalnya.
Mengurangi ketergantungan pada suplai BBM: pada Hybrid PV-Genset pemakaian genset dapat dikurangi sampai dengan 75%, tanpa mengganggu suplai kebutuhan listrik, sehingga ketergantungan suplai BBM untuk genset dapat dikurangi.
Meningkatkan keandalan (reliability) dan kualitas suplai listrik. Grid connected/BIPV dapat meningkatkan keandalan dan kualitas suplai listrik karena listrik yang disuplai lebih stabil dan dapat di-set agar memiliki fungsi back up.
Meningkatkan keandalan (reliability) dan kualitas suplai listrik. Grid connected/BIPV dapat meningkatkan keandalan dan kualitas suplai listrik karena listrik yang disuplai lebih stabil dan dapat di-set agar memiliki fungsi back up.
Alasan Ekonomis dimanfaatkannya SIstem Hybrid
Meningkatkan efisiensi sistem pembangkit: Hybrid PV-Genset mengurangi biaya operasional sistem, karena pada saat "base load" dimana kebutuhan listrik konsumen jauh dibawah kapasitas genset, maka genset dapat dimatikan dan PLTS menggantikan, sehingga genset tidak dibiarkan beroperasi pada kapasitas dibawah kapasitas optimum.
Meningkatkan keandalan (reliability) dan pelayanan, secara ekonomis. Listrik pedesaan yang beroperasi 6-12 jam per hari dapat ditingkatkan menjadi beroperasi penuh 24 jam/hari secara ekonomis. Apabila peningkatan dilakukan dengan menggunakan genset saja maka investasi yang dibutuhkan kecil tetapi biaya operasi akan meningkat karena pada saat "base load" genset terus beroperasi, ketergantungan terhadap suplai BBM juga semakin tinggi (di pedesaan/pulau terpencil sulit diharapkan kepastian suplai BBM). Apabila peningkatan dilakukan dengan menambah PV saja, meskipun biaya operasi menjadi nol tetapi biaya investasi akan membengkak. Hybrid PV-genset dapat meningkatkan keandalan dan suply listrik 24 jam (layanan kepada pelanggan) dengan menghindari penambahan investasi awal yang terlalu besar, menghindari biaya operasi yang besar, dan mengurangi ketergantungan terhadap suplai BBM.
Meningkatkan keandalan (reliability) dan pelayanan, secara ekonomis. Listrik pedesaan yang beroperasi 6-12 jam per hari dapat ditingkatkan menjadi beroperasi penuh 24 jam/hari secara ekonomis. Apabila peningkatan dilakukan dengan menggunakan genset saja maka investasi yang dibutuhkan kecil tetapi biaya operasi akan meningkat karena pada saat "base load" genset terus beroperasi, ketergantungan terhadap suplai BBM juga semakin tinggi (di pedesaan/pulau terpencil sulit diharapkan kepastian suplai BBM). Apabila peningkatan dilakukan dengan menambah PV saja, meskipun biaya operasi menjadi nol tetapi biaya investasi akan membengkak. Hybrid PV-genset dapat meningkatkan keandalan dan suply listrik 24 jam (layanan kepada pelanggan) dengan menghindari penambahan investasi awal yang terlalu besar, menghindari biaya operasi yang besar, dan mengurangi ketergantungan terhadap suplai BBM.
Kesimpulan
Penggunaan
• Listrik pedesaan (Isolated Grid atau Interconnected Isolated genset).
• Pabrik, perkantoran, perumahan yang tidak mendapat suplai listrik jaringan (PLN).
• Gedung-gedung perkantoran.
• Pabrik, perkantoran, perumahan yang tidak mendapat suplai listrik jaringan (PLN).
• Gedung-gedung perkantoran.
Manfaat
• Mengoptimalkan penggunaan sistem pembangkit listrik.
• Meningkatkan efisiensi ekonomi pembangkit.
• Meningkatkan reliability (keandalan) pembangkit.
• Meningkatkan waktu layanan listrik secara ekonomis.
• Meningkatkan efisiensi ekonomi pembangkit.
• Meningkatkan reliability (keandalan) pembangkit.
• Meningkatkan waktu layanan listrik secara ekonomis.
infonya sangat bermanfat bagi ane
BalasHapussolder uap