Mechanical - Electrical Engineering

Hosting Unlimited Indonesia

Kamis, 17 Oktober 2013

Agave Alternatif Pengganti Bensin

Satu lagi tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar baru pengganti BBM. Salah satunya adalah tanaman Agave yang merupakan bahan dasar pembuat minuman keras Tequila, tanaman ini dianggap bisa menjadi alternatif lain untuk bahan bakar kendaraan.

Para peneliti di Universitas Oxford seperti dilansir Guardian, belum lama mengeluarkan hasil penelitiannya yang menjelaskan bahwa tanaman agave, bahan dasar pembuatan Tequila, merupakan sumber daya ideal untuk membuat ethanol sebagai bahan bakar pengganti bensin yang ramah lingkungan.

Seperti kebanyakan tanaman untuk bahan bakar ramah lingkungan, agave menciptakan emisi CO2 yang jauh lebih sedikit ketimbang bahan bakar konvensional lainnya karena tanaman ini langsung menyerap CO2 begitu terjadi pembakaran bahan oleh kendaraan.

Agave diklaim memiliki tingkat emisi yang lebih rendah dibandingkan tanaman penghasil biofuel lainnya. Berdasarkan ujicoba peneliti, ethanol produksi agave menghasilkan emisi 35 gram karbon dioksida untuk setiap megajoule energi. Ini jauh lebih rendah dibandingkan emisi dari ethanol yang dihasilkan jagung (85g/MJ).

Agave sejenis tanaman tebu asal Brasil ini mencatat tingkat emisi yang lebih rendah ketimbang agave, yakni 20g/MJ. Namun para ilmuwan mengklaim sulit mendapatkan hasil yang sama di luar Brasil karena negara itu memiliki kombinasi unik dari air, tanah yang subur, lahan yang luas serta hydroelectric dengan karbon rendah untuk mengeringkan tanaman tersebut.

Agave juga memiliki keunggulan lain karena tidak dikonsumsi oleh manusia dan bisa tumbuh di wilayah yang kering. Artinya, risiko lonjakan harga makanan atau ancaman kelaparan bagi satwa liar jauh lebih kecil. Satu-satunya risiko yang mungkin terjadi adalah harga Tequila yang lebih mahal dari sebelumnya.

Uji coba pembuatan bahan bakar dari agave ini sudah dilakukan di Australia. Beberapa ilmuwan kabarnya juga telah merencanakan untuk mengambil alih perkebunan agave yang terlantar di Meksiko dan Afrika.


Sumber : Indonesian Technology

Kelapa Sawit Menyimpan Potensi Energi Yang Luar Biasa


Kelapa Sawit menyimpan potensi energi yang luar biasa. Karena salah satu sumber biomassa lignoselulosa non pangan di Indonesia yang tersedia melimpah adalah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) atau Oil Palm Empty Fruit Bunch dan pelepah kelapa sawit.

Luas perkebunan Indonesia sekitar 8,4 juta hektar yang menghasilkan 21,3 juta ton minyak sawit dengan potensi TKKS 20 juta ton keadaan basah atau 10 juta ton kering. Dengan kandungan selulosa yang cukup tinggi sekitar 41-47 persen, maka satu ton TKKS berpotensi menghasilkan etanol sebanyak 150 liter dan bila dikalikan 10 juta ton tentu jumlahnya sangat besar.

Biomassa lignoselulosa adalah salah satu dari sumber daya terbarukan dengan potensi besar di Indonesia. Namun, perkembangan bioethanol yang menggunakan sumber daya yang inedible harus memberikan kontribusi dalam usaha meningkatkan keberlangsungan lingkungan dan perubahan iklim di Indonesia,

Karenanya Menteri Negara Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta pada saat meresmikan Pilot Plant Bioetanol Lignoselulosa di Pusat Penelitian Kimia – LIPI beberapa waktu lalu mengatakan perlunya komitmen dan dukungan dari semua aktor dalam inovasi dan masyarakat untuk mendorong adopsi hasil penelitian ke industri.

"Dengan produksi 10 L bioethanol 99.5 persen per hari, teknologi ini berpotensi untuk mendukung produksi bio-fuel di pasar. Berharap program ini dapat berkontribusi dalam memecahkan permasalahan di Indonesia khususnya di bidang energy”, kata Menegristek.

Sementara itu Kepala LIPI, Prof. Lukman Hakim mengatakan untuk menemukan cara terbaik dan efisien dalam memproduksi bio-fuel dengan kualitas tinggi dari substansi alam dan limbah tumbuhan yang jumlahnya banyak di Indonesia LIPI bekerjasama dengan  Republik Korea yang menyediakan grant melalui KOICA (Korean Office for International Cooperation Agency) serta dukungan teknologi melalui KIST (Korean Institute of Science and Technology) dan Changhae Engineering.

Peneliti Kimia, Dr Haznan Abimanyu, menuturkan, penggunaan etanol sebagai bahan bakar mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan bahan bakar minyak (BBM). Di antaranya, 1) kandungan oksigen yang tinggi (35 persen) sehingga bila dibakar sangat bersih; 2) ramah lingkungan karena emisi gas karbon-mono-oksida lebih rendah 19-25 persen ketimbang BBM sehingga tidak memberikan kontribusi pada akumulasi karbon dioksida di atmosfer dan bersifat terbarukan; 3) angka oktan Etanol yang cukup tinggi (129) menghasilkan kestabilan proses pembakaran, karenanya daya yang diperoleh lebih stabil; 4) proses pembakaran dengan daya yang lebih sempurna akan mengurangi emisi gas karbon monoksida.

Campuran bioetanol 3 persen saja mampu menurunkan emisi karbonmonoksida menjadi hanya 1,3 persen.



Virus Menghasilkan Listrik

Bacteriophage
Virus yang selama ini dianggap sebagai hantu mematikan, bagi ilmuwan di Amerika Serikat (AS) virus dikembangkan untuk menghasilkan listrik. Peneliti tersebut berhasil menciptakan generator listrik menggunakan elektroda sebesar perangko dan film yang terbuat dari virus.

Penelitian oleh tim peneliti California ini menggunakan material yang disebut dengan piezoelevtric untuk mengkonversi energi. Sesaat jemari menyentuh elektroda, virus kemudian terkonversi menjadi listrik. “Kami memerlukan penelitian lebih lanjut, namun langkah pertama ini sangat menjanjikan terhadap pengembangan pembangkit listrik pribadi,” kata Seung-Wuk Lee dari Universitas California.

M13 bacteriophage, virus yang menyerang bakteria namun jinak terhadap manusia inilah yang digunakan oleh para peneliti untuk menjadi sumber energi. Keuntungan menggunakan virus sebagai sumber energi adalah mereka dapat mengatur dirinya sendiri menjadi film yang tertata dan menggerakkan generator.

Peneliti menyusun sistem generator dengan memasang lapisan film yang terdapat virus di tiap lapisannya. Mereka menemukan, dengan 20 lapisan film dapat menghasilkan efek piezoelectric terkuat.


Sumber : bbc

Senin, 14 Oktober 2013

Kabel Optik

Kabel Optik berbeda dengan kabel metalik, kabel optik ukurannya kecil, kurang lebih 3 cm, dan lebih ringan sehingga instalasi kabel optik dapat dilakukan melalui beberapa span secara sekaligus. Panjang kabel optik dalam satu haspel biasanya mencapai 2 s/d 4 km. Pada saat ini untuk mengatasi keterbatasan kapasitas kabel tembaga, maka pembangunan junction menggunakan kabel optik jenis single mode.

Ada dua jenis pengemasan kabel optik, yaitu :

  1. Pipa Longgar (Loose Tube), Serat optik ditempatkan di dalam pipa longgar yang terbuat dari bahan PBTP (Polybutylene Terepthalete) dan berisi jelly. Saat ini sebuah kabel optik maksimum mempunyai kapasitas 8 loose tube, dimana setiap loose tube berisi 12 serat optik.
  2. Alur (Slot), Serat optik ditempatkan pada alur (Slot) di dalam silinder yang terbuat dari bahan PE (Polyethylene). Di Jepang saat ini telah membuat kabel jenis slot dengan kapasitas 1000 dan 3000 serat.
Penampang Kabel Optik jenis Loose Tube
Penempang Kabel Optik jenis Slot

Berdasarkan konstruksinya kabel optik terdiri dari :

  • Kabel duct
  • Kabel tanah
  • Kabel atas tanah
  • Kabel laut
  • Kabel rumah
Konstruksi Dasar Kabel Optik Duct
Konstruksi Dasar Kabel Optik Bawah Tanah
Konstruksi Dasar Kabel Optik Atas Tanah
Konstruksi Dasar Kabel Optik Rumah 2 s/d 6 Fibres
Konstruksi Dasar Kabel Optik 8 s/d 10 Fibres

Bagian-bagian dan fungsi kabel optik jenis loose tube


Loose tube, berbentuk tabung longgar yang terbuat dari bahan Polybutylene Terepthalete yang berisi Thixotropic gel dan serat optik ditempatkan didalamnya. Konstruksi loose tube yang berbentuk longgar tersebut mempunyai tujuan agar serat optik dapat bebas bergerak, tidak langsung mengalami tekanan atau gesekan yang dapat merusak serat pada saat instalasi kabel optik. Thixotropic gel adalah bahan semacam jelly yang berfungsi melindungi serat dari pengaruh mekanis dan juga untuk menahan air. Sebuah loose tube dapat berisi 2 sampai 12 serat optik, dan di dalam kabel optik dapat berisi 6 samapai 8 loose tube.

HDPE Sheath (High Density Polyethylene Sheath), yaitu bahan sejenis plyethylene keras yang digunakan sebagai kulit kabel optik dan berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi serat optik dari pengaruh mekanis pada saat instalasi.

Alumunium Tape atau lapisan aluminium, ditempatkan diantara kulit kabel dan water blocking, berfungsi sebagai konduktivitas elektris dan melindungi kabel dari pengaruh mekanis.

Flooding Gel, adalah bahan campuran petroleum, synthetic, dan silicon yang mempunyai sifat anti air. Flooding gel merupakan bahan pengisi yang digunakan pada kabel optik agar kabel menjadi padat.

PE Sheath, adalah bahan polyethylene yang menutupi bagian central strength member.

Central Strength Member, adalah bagian penguat yang terletak di tengah-tengah kabel optik dan merupakan pilinan kawat baja atau Solid Steel Core atau Glass Reinforced Plastic. Central Strength Member mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi yang diperlukan pada saat instalasi.

Pheriperal Strain Elements, terbuat dari bahan polyramid yang merupakan elemen pelengkap optik yang diperlukan untuk menambah kekuatan kabel optik. Polyramid mempunyai kekuatan tarik yang tinggi.

Bagian-bagian dan fungsi kabel optik jenis slot

Kulit Kabel, terbuat dari bahan sejenis polyethylene keras, berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi serat optik dari pengaruh mekanis saat instalasi.

Alur (slot), terbuat dari bahan polyethylene yang berfungsi untuk menempatkan sejumlah serat. Untuk kabel optik jenis slot dengan kapasitas 1000 serat, diperlukan 13 saluran (slot) dan 1 slot berisi 10 fiber ribbons, 1 fiber ribbon berisi 8 serat.

Central Strength Member, adalah bagian penguat yang terletak ditengah-tengah kabel optik. Central Strength Member mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi yang diperlukan pada saat instalasi.

Karakteristik mekanis kabel optik

Fiber Bending (Tekukan Serat), tekukan serat yang berlebihan (terlalu kecil) dapat mengakibatkan bertambahnya optical loss.

Cable Bending (Tekukan Kabel), tekukan kabel pada saat instalasi harus dijaga agar tidak terlalu kecil, karena hal ini dapat merusak serat sehingga menambah optical loss.

Tensile Strength (Daya Rentang), Tarikkan yang berlebihan dapat merusak kabel atau serat.

Impact (Benturan), adalah beban dengan berat tertentu yang dijatuhkan dan mengenai kabel optik. Berat beban yang berlebihan dapat mengakibatkan serat retak atau patah, sehingga dapat meningkatkan optical loss.

Cable Torsion (Pilinan/Puntiran), Torsi yang diberikan kepada kabel dapat merusak selubung kabel dan serat optik.

Spesifikasi Kabel Optik


Jumlah Fiber pada 6 Loose Tube
Jumlah Fiber pada 8 Loose Tube
Copper Conductor
Kode Warna Serat
Kode Warna Tabung

Tanda Pengenal Kabel Optik

Kabel optik harus diberi tanda pengenal yang tidak mudah hilang yang tertera pada kulit kabel disepanjang kabel. Adapun tanda pengenal tersebut meliputi :

Nama pabrik pembuat
Tahun pembuatan
Tipe serat optik
  • SM (Single Mode)
  • GI (Graded Indeks)
  • SI (Step Indeks)
Pemakaian kabel optik
  • D (Duct)
  • A (Aerial)
  • B (Buried)
  • S (Submarine)
  • I (Indoor)
Jenis kabel optik
  • LT (Loose Tube)
  • SC (Slotted Core)
  • TB  (Tight Buffered)
Struktur penguat
  • SS (Solid Steel Core)
  • WS (Standart Wire Steel)
  • GRP (Glass Rainforced Plastic)

Panjang tanda pengenal kabel termasuk nama pabrik dan tahun pembuatan adalah satu meter. 

Contoh :

SM-D-LT SS6-3T 2Q, adalah tanda pengenal kabel optik single mode untuk pemakaian duct dengan jenis loose tube, struktur penguatnya Solid State Core, jumlah serat adalah 6 dengan 3 buah Loose Tube dan juga mempunyai 2 qual kabel tembaga.

Minggu, 13 Oktober 2013

Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut Air

Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut La Rance, Perancis

Manusia tidak akan kehabisan energi, selama matahari tetap bersinar dan lautan tidak mengering. Bumi ini kira-kira 70 % terdiri dari lautan. Laut menjadi pendukung kehidupan manusia, segala kekayaan yang terkandung didalamnya tersedia bagi kesejahteraan manusia : ikan, mineral , rumput laut dan energi dalam segala bentuk. Lautan merupakan kolektor surya terbesar di dunia, kolektor gravitasi dalam bentuk pasang surut, kolektor elemen-elemen kimia, kolektor energi dan lain-lain.


Banyak gaya dan kekuatan yang mempengauhi lautan dipermukaan bumi. Salah satu kekuatan yang bekerja terhadap air bumi adalah pengaruh massa bulan yang mengakibatkan adanya gaya tarik, sehingga menjelma suatu gejala yang dikenal sebagai pasang surut.Dalam waktu 24 jam, terdapat dua kali pasang dan dua kali surut. Beda tinggi antara permukaan laut pasang dan surut dapat mencapai 5 sampai 6 meter atau lebih, bahkan ada beberapa tempat yang melampaui 10 meter.

Gaya tarik gravitasi akan terbesar, bilamana baik matahari maupun bulan ada pada sisi yang sama terhadap bumi. Dilain pihak bilamana bulan dan matahari berada pada sisi yang berlainan, pengaruh gaya tarik gravitasi kurang lebih akan saling menghapuskan.


Pemanfatan energi potensial yang terkandung dalam perbedaan pasang dan surut lautan antara lain dapat dilakukan misalnya jika terdapat suatu teluk yang agak cekung dan dalam, teluk ini dibendung sehingga terbentuk suatu waduk.

Bulb Turbine
Rim Turbine
Tubular Turbine

Pada waktu laut pasang, maka permukaan air laut tinggi, mendekati ujung atas bendungan. Waduk diisi dengan air laut, dengan mengalirkannya melalui sebuah turbin air. Dengan sendirinya turbin ini di kopel dengan sebuah generator, sehingga pada proses “pengisian” waduk dari laut generator akan menghasilkan energi listrik. Hal ini dapat dilakukan hingga tinggi permukaan air dalam waduk akan sama tingginya dengan tinggi permukaan laut. Pada saat laut surut terjadi sebaliknya , waduk dikosongkan. Dengan sendirinya air mengalir lagi melalui turbin yang dikopel generator listrik. Ada kekhususan bahwa turbin harus berputar dua arah, dan hal ini akan dilakukan berganti-ganti.

Sering juga waduk ini dibentuk dari muara sungai, untuk sekaligus dapat memanfaatkan air sungai dalam membangkitkan tenaga listrik.

Siklus Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut adalah sebagai berikut :


Keterangan Gambar :
KB : Katup Buka
M   : Menunggu
G    : Generator Bekerja
E    : Jumlah energi yang dibangkitkan
Waktu 1 s.d 7 adalah 12,5 jam

Pada dasarnya, antara tenaga pasang surut dan tenaga air konvensional terdapat persamaan, yaitu kedua-duanya adalah tenaga air, yang memamfaatkan gravitasi tinggi jatuh air untuk pembangkitan tenaga listrik.

Perbedaan-perbedaan utama secara garis besar adalah :

  1. Pasang surut menyangkut arus air periodik dua-arah dengan dua kali pasang dan dua kali surut tiap hari.
  2. Operasi di lingkungan air laut memerlukan bahan-bahan konstruksi yang lebih tahan korosi daripada dimiliki material untuk air tawar
  3. Tinggi jatuh relative sangat kecil bila dibandingkan dengan instalasi hidro konvensional.
Berdasarkan berbagai studi dan pengalaman, energi yang dapat dimamfaatkan adalah sekitar 8 sampai 25 % dari seluruh energi teoritis yang ada. Proyek Pusat Listrik Tenaga Pasang Surut La Rance Perancis, yang merupakan sentral pertama yang dibangun tahun 1967 dengan daya instalasi sebesar 240 MW dan terdiri dari 24 mesin masing-masing 10 MW.

Bilamana tinggi jatuh air, yaitu selisih antara tinggi air laut dan tinggi air waduk pasang surut adalah H, debit air Q, maka besar daya yang dihasilkan adalah Q kali H, atau QH. Bilamana selanjutnya luas waduk pada ketinggian h adalah S(h), yaitu S sebagai fungsi h, maka jumlah energi yang dibangkitkan dengan mengosonkan sebahagian dh dari ketinggian h adalah berbanding lurus dengan isi S(h) h. dh.

Dengan demikian energi yang dihasilkan :

Waktu mengosongkan waduk 


Waktu mengisi waduk


Maka energi yang dibangkitkan per siklus adalah


dimana :

E = energi yang dibangkitkan persiklus
H = Selisih tinggi permukaan air laut antarav pasang surut
V = Volume waduk pasang surut

Untuk mendapatkan besaran energi, pada rumus tersebut besaran V masih perlu diganti dengan besaran massa air laut, sehingga dapat ditulis :

Emaks = b.g.H^2.S

dan

P = f.Q.H

dimana :

Emaks  : jumlah energi yang maksimal dapat diperoleh per siklus
b           : berat jenis air laut
g           : gravitasi
H          : tinggi pasang surut terbersar
S           : luas waduk rata-rata antara pasang dan surut
Q          : debit air
f            : factor efisiensi
P           : daya

Perkiraan potensi teoritis daya pasang surut seluruh dunia agak berbeda-beda. Pekeris dan Accad memperkirakan potensi teoritis ini sebesar 6,3.10^6 MW, sedangkan Hendershott memberikan angka 2,7.10^6 MW. Suatu iktisar yang dirumuskan oleh Jeffreys menganggap potensi teoritis daya pasang surut sebesar 3.10^6 MW.

Selasa, 08 Oktober 2013

Kembali ke Laptop..Ups Salah..Kembali ke Nuklir..Judulnya!!

Patrick Moore, seorang pakar lingkungan dan pendiri Greenpeace yang bersemangat, mengemukakan dukungannya terhadap energi nuklir. “Pandangan saya telah berubah, karena energi nuklir adalah satu-satunya sumber listrik yang tidak memancarkan gas rumah-kaca, yang dapat secara efektif mengganti bahan-bakar fosil, guna memenuhi permintaan energi yang semakin bertambah” - Patrick Moore

Di awal tahun 1970-an sewaktu saya membantu mendirikan Greenpeace, saya percaya bahwa energi nuklir itu sinonim dengan bencana nuklir, sama seperti pendapat rekan-rekan seperjuangan saya. Keyakinan itu telah mengilhami perjalanan Greenpeace yang pertama ke pantai karang Barat-Laut untuk memprotes percobaan bom hidrogen di Kepulauan Aleutian di Alaska.

Tiga puluh tahun berlalu, pandangan saya telah berubah, dan seluruh gerakan pro-lingkungan kiranya perlu memutakhirkan pendapatnya juga, karena energi nuklir adalah satu-satunya sumber listrik yang tidak memancarkan gas rumah-kaca, yang dapat secara efektif mengganti bahan-bakar fosil guna memenuhi permintaan energi yang semakin bertambah.

Marilah kita kaji pemancar gas rumah-kaca yang terbesar di dunia: batubara. Biarpun batubara memberikan listrik murah, tetapi pembakaran batubara di seluruh dunia menciptakan sekitar 9 milyar ton CO2 per tahun, yang sebagian besar akibat dari pembangkitan listrik. Pembangkitan listrik yang membakar batubara menyebabkan hujan asam, kabut-asap (smog), penyakit pernafasan, kontaminasi merkuri, dan memberi kontribusi utama pada gas rumah-kaca dunia.

Di lain pihak, sebanyak 441 PLTN yang kini beroperasi di seluruh dunia telah menghindari emisi hampir 3 milyar ton CO2 per tahun  ─  yang setara dengan gas-buang berasal lebih dari 428 juta mobil.

Untuk mengurangi ketergantungan kita terhadap batubara, kita harus bekerja bersama mengembangkan infrastruktur energi nuklir secara global. Energi nuklir itu bersih, sepadan dalam hal ongkos (cost effective), dapat diandalkan dan aman.

Di tahun 1979 Jane Fonda dan Jack Lemmon keduanya telah memenangkan piala Oscar untuk perannya dalam "The China Syndrome". Di dalam film, sebuah reaktor nuklir mengalami pelelehan yang mengancam kehidupan seluruh kota.

Duapuluh hari setelah film dahsyat itu diputar-perdanakan, sebuah pelelehan reaktor di Three Mile Island benar-benar telah menggetarkan seluruh negara.

Pada waktu itu tidak seorangpun memerhatikan bahwa Three Mile Island itu sebenarnya adalah sebuah kisah sukses. Struktur beton yang membentuk sungkup reaktor (kontenmen, containment) telah menunaikan tugasnya dengan baik: bangunan sungkup telah menghalangi keluarnya radiasi ke lingkungan. Biarpun reaktor menjadi tidak berfungsi, tetapi tidak ada korban luka atau meninggal di antara publik maupun pekerja nuklir.

Di Amerika Serikat hari ini terdapat 103 reaktor nuklir yang diam-diam menyajikan 20% kebutuhan listriknya. Sekitar 80% penduduk di sekitar PLTN sampai jarak 10 Km itu menyetujui kehadiran PLTN-mereka. Tingkat persetujuan yang tinggi itu tentulah tidak termasuk pekerja PLTN yang memiliki kepentingan  dalam mendukung pekerjaan mereka yang aman, dan bergaji tinggi. Biarpun saya tidak hidup dekat dengan PLTN, tetapi sekarang saya praktis berada di pihaknya.

Saya bukanlah sendirian di antara aktivis dan pemikir lingkungan kawakan yang telah dan tengah berubah pikiran dalam subyek ini. James Lovelock, bapak dalam teori Gaia dan ilmuwan atmosfir terkemuka, percaya bahwa energi nuklir adalah satu-satunya energi yang menghindari perubahan iklim yang mendatangkan bencana. Steward Brand, pendiri dari The Whole Earth Catalogue dan pemikir ekologi holistik, mengatakan bahwa gerakan lingkungan haruslah merangkum energi nuklir untuk mengurangi ketergantungannya terhadap bahanbakar fosil. Almarhum Bishop Hugh Montefiore, pendiri dan direktur Friends of the Earth Inggris, dipaksa mengundurkan diri sewaktu dia menyajikan sebuah artikel pro-nuklir dalam sebuah lembaran-berita gereja. Pendapat seperti itu telah ditanggapi sebagai semacam inquisition (hukuman karena menyalahi paham ajaran gereja) dari kelompok kepadrian yang anti-nuklir.

Namun terdapat tanda-tanda bahwa sikap itu sedang berubah, bahkan sikap di antara para pelaksana kampanye yang paling getol. Saya menghadiri Pertemuan Iklim Kyoto di Montreal pada bulan Desember 2005, di situ saya berbicara di depan hadirin yang memenuhi ruangan tentang pertanyaan masa depan energi yang berkelanjutan. Saya memberi argumen bahwa satu-satunya jalan untuk mengurangi emisi bahan-bakar fosil dari pembangkitan listrik adalah melalui  program yang agresif dalam penggunaan energi terbarukan (listrik hidro, geotermal, pompa-panas dan angin) plus nuklir. Juru bicara Greenpeace adalah orang pertama yang mengambil mikrofon pada saat acara tanya-jawab dan saya mengira akan mendengar kata-kata keras darinya. Tetapi sebaliknya, ia  mulai dengan mengatakan bahwa ia menyetujui banyak hal yang saya sampaikan, kecuali tentu saja, potongan ”plus nuklir” itu. Biarpun demikian, saya telah dapat merasakan bahwa pijakan bersama sangatlah mungkin dicapai.

Energi angin dan matahari mempunyai tempat di sini, tetapi karena tidak selalu kontinu dan tidak dapat diprediksi, maka kedua jenis energi itu tentu tidak dapat mengganti pembangkit listrik beban-basis yang besar seperti pembangkit listrik batubara, nuklir dan listrik-hidro. Gas-alam, bahanbakar fosil itu, kini sudah terlalu mahal, dan harganya begitu mudah berubah sehingga sangat berisiko untuk digunakan sebagai pembangkit beban-basis yang besar. Kalau sumber listrik-hidro biasanya dibangun untuk kapasitas besar, maka nuklir, sebagai ganti eliminasi batubara, menjadi satu-satunya substitusi yang dapat diperoleh dalam skala besar, sepadan dalam ongkos (cost effective) dan aman. Begitu sederhana!

Memang, bukan tidak ada tantangan nyata ─ juga bukan tidak ada berbagai mitos ─ yang berkaitan dengan energi nuklir. Masing-masing mitos itu perlu dipertimbangkan:

Mitos 1 : Energi nuklir itu mahal

Fakta : Energi nuklir adalah satu di antara sumber energi yang tidak-mahal. Di tahun 2004, rata-rata ongkos produksi listrik di Amerika Serikat adalah kurang dari dua sen per kilowatt-jam, setingkat dengan ongkos batubara dan listrik-hidro. Kemajuan dalam teknologi akan menurunkan lagi ongkos itu di masa mendatang.

Mitos 2 : PLTN itu tidak aman

Fakta : Kalau dapat dikatakan bahwa kecelakaan Three Mile Island itu suatu kisah sukses, maka kecelakaan di Chernobyl itu tidak dapat dikatakan demikian. Kecelakaan Chernobyl itu sepertinya menunggu akan terjadi. Model awal dari reaktor Uni Soviet tidak menggunakan bejana kontenmen (sungkup, containment vessel), dalam hal desain dikatakan sebagai tidak-aman melekat, sedang operatornya kemudian meledakkannya.

Forum multi-lembaga PBB untuk Chernobyl tahun lalu melaporkan bahwa hanya 56 kematian dapat dikaitkan dengan kecelakaan itu, sebagian besar korban adalah akibat radiasi atau luka-bakar sewaktu memadamkan api. Memang tragis sekali korban kematian itu, namun angka itu sangat kecil jika dibandingkan dengan kecelakaan di tambang batubara sebanyak 5000 jiwa seluruh dunia setiap tahun. Atau jika dibandingkan dengan 1,2 juta jiwa yang meninggal setiap tahun akibat kecelakaan mobil. Tidak seorangpun meninggal dalam sejarah program nuklir untuk sipil di Amerika Serikat. (Disayangkan, bahwa ratusan pekerja tambang uranium meninggal pada tahun-tahun awal industri ini. Hal itu telah sejak lama diperbaiki).

Mitos 3 : Sampah nuklir itu akan berbahaya selama ribuan tahun

Fakta : Dalam 40 tahun, bahanbakar yang telah digunakan hanya akan memancarkan seperseribu radioaktivitas dibandingkan pada waktu bahanbakar itu dikeluarkan dari reaktor. Dan sebenarnya sangatlah tidak benar jika dikatakan itu sebagai sampah (atau limbah), karena 95% potensi energinya  masih tersimpan di dalam bahanbakar bekas pada siklus pertama.

Sekarang Amerika Serikat telah mencabut larangan daur-ulang bahanbakar bekas, dengan demikian akan dimungkinkan pemanfaatan energi itu serta akan banyak mengurangi jumlah sampah yang harus diolah atau disimpan. Bulan lalu, Jepang telah bergabung dengan Perancis, Inggris dan Rusia dalam kegiatan daur-ulang bahanbakar nuklir ini.

Mitos 4 : Reaktor nuklir itu rawan terhadap serangan teroris

Fakta : Beton bertulang yang tebalnya satu-setengah meter melindungi isi bangunan kontenmen dari luar maupun dari dalam. Bahkan kalau sebuah jumbo jet menabrak reaktor dan merusak kontenmen, reaktor tidak akan meledak. Ada banyak jenis fasilitas yang lebih rawan  termasuk pabrik pencairan gas alam, pabrik kimia dan sejumlah sasaran politik.

Mitos 5 : Bahan-bakar nuklir itu dapat dialihkan untuk membuat senjata nuklir

Fakta : Senjata nuklir sudah tidak lagi harus tak-terpisahkan dengan PLTN. Teknologi centrifuge (teknologi pengkayaan uranium-235) kini memungkinkan suatu negara memperkaya uranium tanpa harus membangun reaktor nuklir. Iran misalnya, tidak memiliki reaktor yang menghasilkan listrik, padahal negara ini telah memiliki kemampuan membuat bom nuklir. Ancaman senjata nuklir Iran sama sekali dapat dibedakan dari pembangkit energi nuklir untuk maksud damai.

Selama dua puluh tahun, satu di antara alat yang paling sederhana  ─  parang ─  telah dipakai membunuh jutaan manusia di Afrika, jauh lebih banyak dari pada korban yang meninggal di Hiroshima dan Nagasaki digabungkan. Tetapi toh tidak seorangpun yang mengusulkan melarang parang, karena parang adalah alat yang sangat berharga di negara berkembang.

Satu-satunya pendekatan pada isu penyebaran senjata nuklir adalah menempatkan isu itu pada agenda internasional yang lebih tinggi dan menggunakan diplomasi dan bila perlu kekuatan, untuk menghalangi pemerintahan atau teroris dari pemakaian bahan nuklir untuk tujuan perusakan.

Teknologi baru, seperti misalnya sistem proses-ulang yang akhir-akhir ini diperkenalkan di Jepang (yang tanpa proses pemisahan plutonium dari uranium) akan membuat manufaktur senjata dengan menggunakan bahan nuklir keperluan sipil, menjadi lebih sulit.

Lebih bersih dan lebih hijau


Sebagai bonus (tambahan) dalam mengurangi emisi gas rumah-kaca serta bergeser dari mengandalkan bahan bakar fosil, energi nuklir menawarkan dua manfaat yang ramah-lingkungan sekaligus.

Pertama, listrik nuklir menawarkan jalan yang penting dan praktis ke arah ′ekonomi hidrogen′. Hidrogen sebagai sumber yang menghasilkan listrik menawarkan janji untuk energi yang bersih dan hijau. Berbagai perusahaan mobil melanjutkan pengembangan sel bahanbakar hidrogen dan teknologi ini, dalam waktu yang tidak terlalu jauh di masa depan, akan menjadi produsen sumber energi. Dengan menggunakan kelebihan energi panas dari  reaktor nuklir untuk menghasilkan hidrogen, maka dapat diciptakan produksi hidrogen dengan harga terjangkau, efisien, serta bebas dari emisi gas rumah-kaca. Dengan demikian produksi hidrogen ini dapat dikembangkan untuk menciptakan ekonomi energi hijau di masa depan.

Kedua, di seluruh dunia, energi nuklir dapat menjadi solusi terhadap krisis lain yang tengah berkembang: kekurangan air bersih yang harus tersedia bagi konsumsi manusia dan irigasi bagi tanaman dasar (crop). Secara global, proses desalinasi (air-laut) telah dan tengah dipakai guna membuat air bersih. Dengan menggunakan kelebihan panas dari reaktor nuklir, air laut dapat ditawarkan, sehingga permintaan terhadap air bersih yang selalu bertambah akan dapat dipenuhi.

Kombinasi energi nuklir, energi angin, geotermal dan hidro adalah cara yang aman dan ramah-lingkungan dalam memenuhi permintaan energi yang selalu bertambah. Dengan berbagi informasi, jaringan konsumen, pakar lingkungan, akademisi, organisai buruh, kelompok bisnis, pemimpin masyarakat dan pemerintah kini telah disadari manfaat dari energi nuklir.

Energi nuklir adalah jalan terbaik untuk menghasilkan listrik beban-dasar yang aman, bersih, dapat diandalkan, serta akan memainkan peranan kunci dalam pencapaian keamanan (penyediaan) energi global. Dengan perubahan iklim sebagai puncak agenda internasional, kita semua harus mengerjakan bagian kita untuk mendorong renaisans (kebangkitan kembali) energi nuklir.

Patrick Moore adalah seorang pakar ekologi dan lingkungan. Ia memulai kariernya sebagai seorang aktivis dan pendiri Greenpeace, di mana ia menempati jabatan puncak selama 15 tahun. Dr. Moore dahulu mendirikan perusahaan asalnya Greenspirit Enterprises dan sekarang adalah Ketua dan  Pakar Utama dari Greenspirit Strategies Ltd, yang berbasis di Vancouver dan Winter Harbour, Canada.


Sumber: Badan Tenaga Nuklir Nasional / http://www.greenspiritstrategies.com/

Dosis Tinggi Resiko Tinggi



Jika seseorang, setelah menerima radiasi dengan dosis sedang-sedang saja, mengalami tanda-tanda penyakit, ini bukan disebabkan oleh radiasi tapi oleh rasa takut terhadap radiasi!! 

Sebelum kita membahasnya, mari meluruskan dua hal dasar :
Dampak biologis karena dosis radiasi tinggi sudah sangat diketahui: Dosis radiasi sangat tinggi, sebesar 100.000 mSv, akan membunuh seketika. Dosis sebesar 10.000 mSv kemungkinan juga akan membunuh tetapi setelah beberapa hari atau minggu. Dosis radiasi sekitar 1000 mSv mungkin akan menyebabkan gejala-gejala sementara, tetapi tidak ada risiko langsung terhadap kesehatan.
 
Dampak biologis karena dosis radiai rendah tidak begitu diketahui : Dampak biologis karena dosis rendah hampir tidak ada, bahkan penelitian yang mendalampun tidak dapat menungkapkannya. Oleh karena itu, kita harus menggunakan model-model teroritis untuk menilai pengaruh-pengaruh yang merusak tersebut. Dan ada banyak model risiko.

Kemungkinan seseorang terkena radiasi yang dapat mematikan seketika adalah sangat kecil. Tidak ada contoh demikian dalam sejarah dunia. Pada 6 Agustus 1945, sebagian populasi dari kota Hiroshima di Jepang menerima dosis radiasi yang sangat besar. Hari itulah untuk pertama kalinya dijatuhkan bom atom yang selama ini belum pernah digunakan. Tiga hari kemudian, banyak orang Nagasaki menghadapi nasib yang sama. Sejak itu, bom-bom atom tidak pernah digunakan lagi dalam perang.

Sewaktu berusaha memadamkan api grafit pada reaktor nuklir di Chernobyl, 31 orang pria terkena paparan dosis melebihi 4000 mSv, yang mengakibatkan kematian mereka. Dosis terbesar adalah antara 12.000 dan 16.000 mSv. Ini adalah satu-satunya kecelakaan pada pembangkit tenaga nuklir yang menagkibatkan manusia meninggal karena radiasi. Masih ada beberapa kecelakaan karena radiasi di fasilitas lainnya, yang menyebabkan orang-orang telah terkena dosis radiasi yang mematikan.

Jika dosis seketika 3000 sampai 4000 mSv, kemungkinan untuk bertahan hidup adalah sekitar 50%. perawatan intensif dapat meningkatkan kemungkinan untuk pulih . Dosis yang tinggi dapat merusak usus dan kemungkinan merusak tulang sumsum. Usus yang luka sulit untuk mencerna makanan dan menyebabkan muntah-muntah dan diare. Kerusakan tulang sumsum melemahkan produksi sel darah merah.

Dosis akut lebih rendah dari yang disebutkan di atas, katakanlah 2000 mSv atau lebih sedikit, jarang sekali menyebabkan bahaya lansung bagi kehidupan seseorang. Gejala sementara atau penyakit radiasi dapat terjadi . Gejala paling ringan dari sakit karena radiasi memiliki kesamaan dengan perasaan sakit pada waktu bangun pagi setelah minum minuman keras terlalu banyak, rasa letih, muntah-muntah dan kurang nafsu makan akan berlangsung selama beberapa hari, mungkin beberapa minggu. Pada kasus yang berat korban juga akan kehilangan rambut. Akan tetapi, mereka akan benar-benar dapat pulih kembali dan rasa mual tidak akan meninggalkan cedera yang permanen.

Dosis di bawah ini seribu mSv tidak menimbulkan tanda-tanda sakit yang jelas. Seseorang yang terkena dosis radiasi tidak akan merasakan pengaruhnya. Namun, kelebihan dosis dapat dideteksi dengan analisis darah yang dilakukan berulang kali. Keadaan darah dapat berubah untuk sementara, terutama jumlah leukosit (sel darah putih) dapat menurun untuk sementara. Keadaan darah akan kembali normal dalam 2 minggu. Untuk dosis kurang dari 100 mSv, biasanya tidak ada analisis darah yang dapat mendeteksi tanda-tandanya.

Jika dosis yang membahayakan jiwa digambarkan sebagai tingginya menara Eifel, batas dosis untuk pekerja radiasi sama dengan tingginya orang dan batas dosis untuk masyarakat sama dengan tingginya batu bata 

Dosis seketika paling tinggi yang diizinkan bagi para pekerja yang terkena radiasi dalam pekerjaannya (batas dosis tahunan) adalah 50 mSv, dan rata-rata pertahun tidak boleh melebihi 20 mSv. Jadi jelas bahwa pengaruh langsung terhadap kesehatan atau tanda-tanda nyata dari sakit akibat radiasi tidak dapat dideteksi selama batas dosis tidak dilewati.

Jika dosis radiasi yang mematikan dapat disamakan dengan tinggi bangunan menjulang seperti Menara Eifel, maka batas dosis bagi para pekerja yang terkena radiasi dalm pekerjaannya adalah sebesar manusia dan batas dosis bagi masyarakat umum adalah setebal batu-bata.

Oleh karena itu kita betul-betul yakin bahwa pancaran radiasi akibat musibah reaktor pada pembangkit tenag nuklir di Harrisburg pada 1979 atau debu radioaktif di negara-negara lain akibat musibah Chernobyl tidak menyebabkan tanda-tanda sakit sama sekali. Dalam kedua peristiwa ini tidak ada masyarakat umum menerima dosis melebihi 0,1 mSv. Namun, banyak orang mengatakan bahwa akibat radiasi, mereka menderita penyakit kulit atau pusing-pusing kepala, mual atau sakit perut.

Jika benar mereka mengalami gejala-gejala tersebut, hubungan antara gejala dan radiasi hanyalah bersifat psikologis. Rasa takut, prihatin, kurang pengetahuan, dan gelisah dapat menyebabkan kegelisahan, kurang tidur, sakit kepala, dan sakit perut. Mereka yang memperoleh cukup informasi dan mengerti tidak mengalami gejala-gejala tersebut.

Jika seseorang setelah terkena radiasi yang sedang-sedang, mengalami tanda-tanda penyakit, ini bukan disebabkan oleh radiasi tapi oleh rasa takut terhadap radiasi
Kita telah membahas dampak seketika akibat dari radiasi dosis tinggi. Ada nilai ambang yang berkaitan dengan dosis tinggi tersebut. Jika dosis tetap berada di bawah nilai ambang, tidak terjadi apa-apa. Namun jika dosis cukup tinggi, semua orang yang terkena radiasi akan mengalami gejala-gejal dan reaksi yang sama. Sebaliknya dengan dampak tertunda. Yang dimaksud dengan dampak tertunda adalah kanker, yang berkembang bertahun-tahun atau puluhan tahun setelah terkena radiasi, atau mungkin karena dampak turun-temurun. Risiko dampak tertunda dari dosis radiasi yang diizinkan, atau bahkan dari dosis yang sedikit melewati batas, adalah sangat kecil sehingga berdasarkan observasi tidak dapat ditetapkan.

Kanker adalah salah satu sebab kematian yang paling umum dalam dunia industri. Di negara-negara industri standar hidup umumnya tinggi, pelayanan sosial baik dan ilmu kedokteran sudah maju. Maka, sebab kematian dapat diobati, lebih sering muncul sebagai penyebab kematian.

Di negara berkembang banyak orang meninggal karena kelaparan dan infeksi, epidemi atau gigitan ular, kanker adalah penyakit yang jarang terjadi, padahal di negara-negara industri kira-kita 20% sampai 25% dari populasinya meninggal karena kanker. Dengan kata lain, risiko kematian karena kanker adalah 0,20 sampai 0,25. Risiko kanker yang secara teoritis dikaitkan dengan kecilnya dosis radiasi adalah sangat kecil sehingga tidak mungkin untuk mendeteksinya dalam statistik kanker. Sebaliknya, mungkin pula bahwa beberapa kasus kanker diakibatkan oleh radiasi latar belakang.

Sebagai contoh : ada 80.000 kasus penyakit kanker ditemukan disuatu negara. Tentu saja, angka ini tidak persis sama dari tahun ke tahun, tetapi diharapkan secara statistik bervariasi walaupun tidak ada perubahan yang nyata pada risiko penyakit kanker. Jika jumlah kasus baru selama 3 tahun berturut-turut, misalnya adalah 80.132, 80.254 dan 80.305, bagaimana kita seharusnya menafsirkan situasi ini?apakah angka-angka tersebut suatu buku dari kecenderungan yang semakin meningkat, atau bukti dari diagnosa yang sudah lebih maju atu tidak membuktikan apapun?

Angka-angka itu tidak membuktikan apa-apa. Menurut matematika statistik, variasi tahunan, 2 dari 3 kasus, akan turun dalam batas simpangan baku dansatu dari 3 kasus berada diluar batas-batas tersebut. Jika rata-ratanya 80.000, simpangan baku adalah 283. jadi, ragam dalam 2 dari 3 kasus adalah antara 79.717 dan 80.283. inilah contoh kasus, sehingga kita tidak dapat menyimpulkan dari serangkain angka-angka tersebut bahwa ada kecenderungan yang meningkat. Sangat mungkin bahwa jumlah kasus menjadi 80.063 setahun kemudian dan 79.892 pada tahun berikutnya. Angka-angka ini juga tidak menunjukkan kecenderungan yang menurun. Angka-angka ini sama sekali tidak menunjukkan bahwa rata-rata simpangan akan bergeser dari sekitar 80.000.

Contoh sebaliknya, misalnya kita asumsikan bahwa risiko kanker sebenarnya meningkat sedikit, sehingga rata-rata deviasi berubah dari 80.000 menjadi 80.050 per tahun. Perubahan aktual yang sedikit kecil tidak dapat dibedakan dari variasi-variasi alami.

Karena adanya ragam tahunan yang alami, maka tidak mungkin membuktikan atau membantah adanya suatu perubahan kecil pada risiko kanker, baik yang nyata apalagi hanya asumsi

Beberapa penelitian mendalam mengenai kematian telah dilakukan diseluruh dunia, dan selama itu para peneliti telah memeriksa sebab-sebab kematian orang-orang yang terkena radiasi dalam pekerjaanya, juga memeriksa rekaman data paparan radiasi yang mencakup seluruh hidup orang-orang tersebut. Penelitian ini mencoba untuk menentukan kaitan antara berbagai sebab kematian dengan dosis radiasi, tetapi tidak ditemukan satupun kaitannya. Sebab kematian dari orang-orang yang tidak terkena radiasi juga telah ditelitida dibandingkan dengan statistik dari para pekerja yang dalam pekerjaanya terkena radiasi. Semuanya tidak berhasil !

Karena tidak ada peningkatan risiko yang teramati, walaupun secara teoritis risiko ini ada, sudah menjadi kebiasaan untuk menggunakan apa yang disebut model risiko dalam kalkulasi keselamatan. Kita akan membahasnya dalam bab berikutnya.

Sebelum kita mengakhiri bab ini, harus dijelaskan bahwa apa yang kita pelajari mengenai kanker berlaku untuk semua dampak lambat. Ini juga berlaku bagi dampak keturunan. Dalam teori, kita dapat mengasumsikan bahwa radiasi dapat menyebabkan ionisasi dalam molekul-molekul yang menagndung kode genetik sel-sel pertumbuhan. Ini dapat menyebabkan semacam perubahan pada generasi berikutnya. Tetapi tidak ada bukti yang ditemukan pada manusia.

Banyak orang menganggap sudah terbukti bahwa pengaruh turunan termasuk cacat tubuh umum terjadi pada keturunan dari orang-orang yang terkena radiasi di Hiroshima dan Nagasaki. Ini adalah mitos. Benar-benar suatu kesalahpahaman. Sampai hari ini, orang-orang dewasa yang pernah terkena radiasi dosis tinggi ketika terjadi pemboman telah mempunyai 80.000 anak. Mereka sudah tentu menjadi obyek yang sangat menarik bagi para ilmuwan di seluruh dunia. Namun, para peneliti belum dapat mendeteksi meningkatnya kerusakan keturunan sehingga mereka dapat menetapkan suatu faktor risiko yang spesifik.

Jika dosis radiasi yang kecil tidak mempunyai pengaruh merusak yang dapat dirasakan dengan jelas, faktor resiko apa yang kita bicarakan? Faktor-faktor resiko untuk dosis kecil dihitung dengan menggunakan model matematika khusus untuk dampak dosis tinggi. Kedengarannya sulit!!!


Sumber : Badan Tenaga Nuklir Nasional

Radiasi Dalam Industri Nuklir



Tidak ada peraturan yang tidak mempunyai pengecualian. Dinyatakan bahwa materi yang teriradiasi tidak menjadi radioaktif. Namun, radiasi neutron adalah pengecualian. Satu partikel neutron yang bergerak ke sana ke mari mungkin menabrak inti zat lainnya dan tetap berada di situ. Pada keadaan ini perbandingan proton/neutron dari inti berubah, dan perbandingan ini lah yang menentukan apakah suatu inti tidak stabil (radioaktif) atau stabil. Untungnya, radiasi neutron yang menyebabkan aktivitas hampir tidak ada dimanapun kecuali didalam sebuah reaktor nuklir yang sedang beroperasi. Aktivitas neutron digunakan dalam teknologi, obat-obatan dan penelitian.
 
Contohnya, pengobatan radioaktif yang telah dibicarakan diaktivitas dengan teknik ini. Persiapan mengaktivasi neutron diarahkan dalam suatu tabung ke dalam sebuah reaktor tingkat aktivitas yang diinginkan, hasil tersebut dipindahkan dari reaktor, dikemas dalam sebuah tempat yang aman dan dibawa kerumah sakit, tempat pengobatan dilakukan.
 
Gambar 1

 Aktivasi neutron digunakan juga dalam bermacam-macam analisis. Pada beberapa kasus, analisis aktivasi neutron lebih peka daripada analisis kimiawi. Sebuah sampel bahan diaktivasi dalam sebuah reaktor seperti yang telah dijelaskan diatas, setelah itu aktivasi yang di hasilkan diukur dan energi radiasi diperiksa. Spektrum energi radiasi adalah semacam sidik jari bahan-bahan tersebut yang ada dalam sampel. Spektrum dengan pasti menunjukkan zat-zat apa saja yang berada dalam sampel itu, walaupun konsentrasinya jauh lebih kecil daripada yang dapat dideteksi oleh analisi kimia.

Kemampuan radiasi neutron mengaktivasikan zat-zat juga dapat menyebabkan kecelakaan pada reaktor nuklir, radiasi neutron mengaktivasikan produk kimia dan produk korosi yang mengalir dalam air pendingin, dan selama itu bejana tekan reaktor juga berubah menjadi sangat radioaktif. Ketika kotoran radioaktif disingkirkan dari air pendingin, kita akhirnya mendapatkan limbah radioaktif. Membongkar suatu reaktor bejan tekan pada reaktor yang diaktivasi membutuhkan teknik-teknik yang sangat khusus untuk menonaktifkan reaktor.

kemampuan radiasi untuk melihat ke belakang layar ternyata bermanfaat dalam industry dan sistem keselamatan

Dengan sinar-X, kita mudah memeriksa isi kopor selama inspeksi keselsmatan dibandara, atau memeriksa surat-surat di tempat dimana bom-bom surat merupakan ancaman.

Dalam bidang industri, sinar-X dapat digunakan untuk memeriksa sambungan pengelasan. Kesalahan pengelasan yang mungkin terjadi, pemasukan kerak dan keretakan dapat terlihat pada foto sinar-X. jika lapisan bahan tebal diradiografi, waktu penyinaran dapat dikurangi dengan menggunakan sumber-sumber radiasi yang memancarkan radiasi gamma seperti kobal-60 atau iradium-192.

Kebocoran pada sistem aliran bawah tanah dapat ditemukan dengan memompa suatu larutan yang mengandung zat radioaktif berumur pendek ke dalam jaringan pipa (tahap 1). Suatu campuran air dan larutan perunut radioaktif dialirkan kedalam tanah melewati pipa yang bocor. Setelah itu, saluran pipa dibilas bersih dari larutan perunut (tahap 2). Air yang mengandung zat radioaktif yang masuk lewat pipa yang retak tetap tinggal dalam tanah dan lokasi kebocoran dapat ditelusuri dengan alat pengukur radiasi (tahap 3,lihat gambar). Dan ketika pekerja dari perusahaan air minum mulai menggali pipa yang bocor, aktivitas zat radioaktif telah hilang setelah mengalami penguraian alami.

Gambar 2

Untuk menghasilkan produk kertas tertentu, film plastik dan lembaran-lembaran bsjs, ketebalannya dapat dikontrol dengan radiasi. Sebuah sumber radiasi ditempatkan pada satu sisi dari lembaran tersebut dan pada sisi lainnya ditempetkan sebuah pengukur radiasi. Bila ketebalan dari lembaran berubah, perubahan intensitas radiasi akan dideteksi oleh pengukur radiasi. Suatu tanda dari pengukur radiasi bahkan akan mengendalikan gulungan penekan yang menjaga ketebalan lembaran dalam batas-batas yang telah ditentukan. Radiasi gamma paling sering digunakan dalam produk lembaran baja, sedangkan radiasi beta paling sesuai untuk produksi kertas dan film plastic.

Gambar 3

Tinggi rendahnya cairan pada tangki-tangki besar dapat diukur dengan radiasi. Sumber radiasi penunjuk arah ditempatkan pada permukaan luar tangki,satu di atas yang lainnya, dan alat ukur radiasi yang bertindak sebagai penerima ditempatkan pada sisi berlawanan. Alat ukur yang ditempatkan diataspermukaan cairan akan mengirimkan sinyal kuat, sedangkan sinyal yang dikirimkan alat-alat ukur yang ditempatkan di bawah permukaan cairan lebih lemah. Bermacam-macam ukuran yang diperlihatkan oleh alat ukur radiasi menunjukkan batas tinggi rendahnya permukaan cairan.

Gambar 4

Rumah kadangkala dilengkapi dengan alat deteksi asap yang mengandung sumber radiasi sangat kecil yang memancarkan radiasi alpha yang dipasang pada langit-langit. Cat yang digunakan pada angka dan jarum penunjukyang mengandung zat radioaktif dapat memancarkan radiasi. Angka-angka ini tidak akan bersinar dalam gelap kalau tidak ada suatu sumber energi di dalamnya. Semula, sumber energinya adalah suatu isotop yang dinamakan radium-226. Namun penggunaannya dilarang pada tahun 1960-an,setelah tritium menjadi popular. Tritium adalah nama khusus untuk bentuk hidrogen radioaktif (hidrogen-3). Tritium memancarkan radiasi beta, yang tidak menembus kaca jam tangan. Radiasi seperti ini tidak bersinar, tetapi ia menembaki bahan-bahan phosfor dalam cat, yang bereaksi terhadap radiasi dengan memancarkan cahaya.

Senyawa-senyawa yang mengandung uranium radioaktif digunakan dalam industri porselen karena awarna birunya yang sangat indah.

Pada lensa kamera mahal dan alat-alat optic lainnya dilapisi torium Karena dapat membuat permukaan kaca lebih keras. Dalam hal ini radioaktivitas dari zat-zat tersebut bukanlah merupakan keuntungan khusus. Hanya kebetulan bahwa sifat yang diinginkan ditemukan dalam bahan radioaktif tersebut.

Kenyataan lain yang pantas diutarakan adalah metode penentuan umur benda-benda arkeologis berdasarkan radioaktivitasnya. Usia kerangka, tanaman, sepotong kayu dan sisa-sisa organ tubuh dapat ditentukan dengan metode penentuan karbon-14. Cara kerjanya adalah sbb: karbon-14 adalah zat radioaktif alam, yang diproduksi setiap waktu. Sebaliknya, peluruhan radioaktif juga menghancurkannya. Selama milyaran tahun perbandingan karbon non-aktif dan karbon-14 di atmosfer telah mencapai keseimbangan. Ini berarti bahwa perbandingan bentuk radioaktif dan non radioaktif dari karbon dioksida di udara adalah konstan dan diketahui. Keseimbangan yang konstan tersebut juga terdapat pada semua unsure kehidupan.

Tetapi apa yang terjadi bila suatu saat suatu organism mati, ketika seekor mammoth berhenti bernafas, ketika tanaman pakis layu? Jaringan-jaringan tidak memperoleh karbon baru, dan karbon lama tidak lagi dilepaskan. Namun, jumlah karbon radioaktif terus menurun melalui peluruhan alami. Ini akan menuju pada perubahan perbandingan karbon radioaktif dan karbon non radioaktif.

Kita tahu bahwa waktu paruh karbon-14 adalah 5730 tahun. Jika kandungan karbon radioaktif dari seb ah sampel hanya separuh dari yang seharusnya, kita dapat menyimpulkan bahwa hidupnya berakhir hampir 6000 tahun yang lewat. Jika suatu analisis memperlihatkan bahwa jumlah karbon radioaktif hanyan seperdelapan dari normalnya, waktu yang telah berlalu adalah tiga kali waktu paruh (1/2->1/4->1/8) yang berarti 18.000 tahun. Hal ini berlaku untuk semua benda, apakah itu manusia purba, mammoth atau tanaman pakis yang telah mati.

Dalam bidang industri, orang kadang-kadang harus bekerja dengan radiasi, walaupun radiasi tersebut tidak di eksploitir di dalam pekerjaan tersebut. Hal ini berlaku, misalnya, pada stasiun pembangkit tenaga nuklir dimana zat-zat radioaktif adalah produk sampingan suatu proses yang merupakan factor negatif bagi lingkungan. Reaktor nuklir menghasilkan zat radioaktif dengan 2 cara:

Proses pembangkit panas, yaitu pembelahan inti, uranium akan menghasilkan zat radioaktif baru yang disebut produk fisi.
 
Radiasi neutron yang diakibatkan oleh reaktor yang sedang bekerja mengaktifkan zat dalam air dan baja reaktor. Ini disebut hasil aktivasi.

Zat radioaktif yang mengendap dalam pipa-pipa saluran, katup, pompa dan peralatan lain akan mengenai beberapa pekerja.

Zat radioaktif yang dibersihkan dari sistem penyaringan merupakan limbah radioaktif. Jika sebuah sistem yang mengandung air radioaktif bocor, atau peralatan dalam sistem radioaktif seperti pompa atau katup dibongkar atau diperbaiki, kain-kain kotor dan pakaian kerja yang di pakai menjadi tercemar dan dapat di kategorikan sebagai limbah radioaktif. Walaupun radiasi tidak dapat melekat pada pakaian atau manusia yang terkena radiasi tidak akan menjadi radioaktif, pencemaran tentu dapat pindah dari satu tempat ke tempat lain. Secara sederhana, pencemaran hanya merupakan kotoran radioaktif dan sama saja seperti kotoran lainnya.

Mengendalikan pencemaran radioaktif dipusat pembangkit tenaga nuklir adalah pekerjaan yang tak boleh ditinggalkan dan banyak upaya dilakukan untuk itu. Alat ukur pencemaran yang mudah dibawa dapat mengetahui adanya zat radioaktif dengan jumlah yang sekecil-kecilnya secara lebih teliti dari alat ukur radiasi portabel lainnya. Ketika meninggalkan area pengawasan dipusat pembangkit tenaga nuklir, karyawan melewati sebuah monitor pencemaran. Alat ini memeriksa kebersihan pakaian dan kulit dalam beberapa detik.

Tersedia juga beberapa monitor pencemaran yang dibuat sesuai pesanan untuk mengukur pencemaran perkakas, lantai, tempat jemuran, cucian dan lain-lain.

Limbah radioaktif dikemas dan di simpan di pembangkit tenaga nuklir. Limbah yang tingkat radioaktivitasnya rendah (bermacam-macam potongan dan kecil-kecil) disimpan dalam bentuk padat dan rapat dalam drum biasa. Limbah dengan tingkat radioaktivitas yang sedang (filter-filter dari sistem penyaringan, limbah evaporasi, dll) di cor dalam beton atau aspal, sehingga mengurangi radiasi dan mengikat limbah. Limbah ini tidak membahayakan selama tidak lepas ke lingkungan. Akhirnya limbah disimpan pada suatu tempat yang aman.


Gambar 5
Ada kasus-kasus pada penggunaan radiasi dilarang hokum atau dihentikan karena dianggap tidak benar. Kerugian radiasi dianggap lebih besar dari pada keuntungannya.baru pada tahun 1980-an, ada kebiasaan disuatu Negara untuk menandai kartu identifikasi nasionalnya dengan bahan radioaktif sehingga pihat berwenang dapat memeriksa keasliannya dengan alat ukur radiasi. Yang palsu tidak memancarkan radiasi.

Toko sepatu yang memiliki persediaan lengkap menggunakan sinar-X pada kaki pelanggan bila mereka sedang mencoba sepatu baru. Sehingga mudah untuk melihat apakah sepatu terlalu besar, terlalu kecil atau pas dikaki.

Dan diantara berbagai kontes kecantikan yang begitu popular pada awal abad ini, ada juga kontes ratu tulang punggung. Di samping para juri memberikan nilai pada postur kontestan, mereka juga mendapat pemeriksaan tulang punggung dengan sinar-X. kini karena cara pengukuran seperti itu dilarang, para juri harus menilai apa yang mereka lihat dari luar.



Sumber : Badan Tenaga Nuklir Nasional